Rabu, 11 Desember 2013

Goresan Hati

Makin lama beban itu semakin berat. Disini saya terasa lemah tanpa ada pegangan apa-apa. Saya rindu akan sosok seorang Bapak yang selalu bisa menjadi motivator dalam keluarga.

Pa, aku kangen.. Terimakasih sudah masuk dalam mimpi ku dan tawa bahagia masih papa berikan. Aku masih bisa melihat senyum Papa yang selalu menenangkan hati, Aku masih bisa melihat guyonan bercandaan Papa walawpun itu hanya dalam mimpi Pa. Semuanya terasa indah, rasanya aku tidak mau terbangun dari mimpi itu.

Pa, kejadian hari ini semakin membuat ku memikul beban itu terasa berat. Tapi aku masih bisa bersyukur ada mereka yang mampu mengobati semua beban itu yakninya Keluarga Dagri Asik. Senyuman dan candaan mereka terasa sangat mengobati. Tapi pada saat semuanya pulang kerumah masing-masing, ketika berada dalam kesendirian beban itu terasa kembali muncul.

Ingin rasanya Papa berada disini, hadir sebagai seseorang penyemangat dan memberikan kehangatan. Menenangkan semua atas apa yang terjadi. Tapi itu mungkin hanya harapan sia-sia.

Aku hanya butuh ada orang tempat berbagi dan tempat bersandar ketika aku sudah tak sanggup lagi menghadapi semuanya. Dulu memang masih ada Papa, tapi sekarang Papa sudah tenang di alam sana dan saya juga belum menemukan orang yang tepat untuk berbagi.