Rabu, 22 Desember 2010

Surat Cinta Untuk Ibu


Untuk Ibu yang tak tergantikan dalam hidupku

Ibu, pertama anakmu ini ingin mendoakan, semoga ibu selalu dalam keadaan sehat wal’afiat. Tak ingin melihat engkau bersedih dengan keadaan yang ada. Ibu setiap saat aku mendoakanmu dalam keadaan apapaun seperti engkau mendoakan anakmu disetiap harimu. Menjagaku dalam keadaan susah maupun senang. Ibu engkau selalu menemani ku dari aku kecil hingga aku sebesar ini. Tapi sesuatu yang berharga belum bisa ku berikan pada mu ibuku tersayang.     

Hmmmm,,, mungkin melalui surat ini anakmu ini mengungkapkan semua apa yang ku rasakan terhadapmu Ibu, Kau adalah sesorang sosok yang tak pernah tergantikan dalam hidupku. Kau adalah sosok yang sangat aku idolakan. Kau bagaikan malaikat pelindung dan selalu menjadi penyemangat dala hidupku.
                Ibu,,, melalui surat ini juga aku mengucapkan beribu banyak terima kasih karna Sebab, karna Kau aku bisa seperti saat sekarang ini. Aku bisa berdiri tegar sampai saat sekarang ini karna Kaulah ibu. Karna bagiku Kau adalah motivator kehidupanku. Kau ajarkan aku hal-hal yang tak pernah ku pelajari dalam hidup ini. Ibu, sekarang aku telah dewasa , sudah menginjak bangku yang lebih tinggi sampai ke perguruan tinggi. Akupun telah belajar banyak dari dunia yang kuhadapi dalam hidupku. Tak tahu pada siapa harus berbagi,

Ibu ku yang sangat aku cintai, ingin ku menangis dipangkuanmu saat ini. Seperti saat aku bayi dahulu. Kau selalu ada disetiap dekapan hangatnya pelukanmu yang engkau berikan masih terasa sampai saat ini.  Kasih sayang yang dulu ada masih tetap ada sampai akhir hayatku ini takkan pernah berkhir dalam hidupku. Banyaknya air mata yang engkau teteskan dalam hidupmu, aku akan berusaha untuk menghapusnya dengan tangan ku ini. Ibu ku tersayang Dalam keadaan apapun aku akan tetap membahagiakanmu, mendoakanmu dalam setiap waktuku.

Ibu sang malaikat hidupku, “Selamat Hari Ibu” yah. Dalam surat yang kutuliskan hanya untukmu. Rasa kangen padamu sangat tak bisa aku pungkiri dalam hati ini. Ibu doakan anakmu ini dalam keadaan sehat dan tetap semangat serta dalam perlindungan Allah yang Maha kuasa. Belajar menjadi anak yang mandiri yang suatu saat akan membahagiakanmu lebih dari cara ibu membahagiakan ku dahulu, walau itu takkan pernah bisa kuberikan sesempurna kasih sayang yang pernah ibu berikan padaku. Ibu jaga dirimu baik-baik, setiap waktu anakmu tetap mendampingimu, menyayangimu  dalam kesedihannya.  Sedih hati takkan pernah terobati saat melihat ibu meneteskan air mata. Dan yang terkahir aku akan berusaha semampuku menjalani dunia yang keras ini. Menjadi anak yang pantang mundur melawan kerasnya hidup yang dipenuhi beribu-ribu masalah ini.

Sekali lagi terima kasih ibu atas cinta dan kasih sayang mu yang tak akan pernah bisa terbalaskan oleh harta apapun yang ada di dunia ini.


Salam peluk hangat dari anakmu
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Dana Kurnia



Sabtu, 11 Desember 2010

Pola Kehidupan

Tak sekedar tawa bercampur tangis...
Tak sekedar bahagia bercampur sedih...
Keharmonisan tersebut tampak begitu nyata adanya...
Bercampu menjadi satu kesatuan...
Ini adalah suatu pola kehidupan...
Suatu pola yang tersusun rapi...
Inilah realita yang terjadi...
Tak bisa merubah dari semua itu...
Sebua pola yang harus kita lalui...

Pola kehidupan...
Terkadang membuat bingung dan bertanya-tanya...
Apa maksud Tuhan dari semua itu ???
Menciptakan banyak hal...
Terkadan membuat tak mengerti dengan apa yang terjadi...

Pola kehidupan...
Makin rumit saja kalau dibahas...
Hmmmm,,,,
Yang pasti...
Kita akan tetap menjalani seperti apa yang sudah digariskan Tuhan...